EVENT KOLABORASI PUISI
KENANGAN “Ramadhan dan harapan”
Ramadhanku kelabu
Karya : Kanza Khairunnisa
Mts Al Ikhlas
Awal penantian ramadhan ku telah tiba
Hanya saja,,,ramadhan ku tahun ini kelabu
Ramadhanku penuh derai air mata
Ya Allah... Ya Rabbi
Apalah daya , aku hanya manusia
Yang selalu penuh dengan lumuran dosa
Pintaku banyak kepadamu
Namun aku menyadari ibadah ku
Seperti kura kura yang berjalan tertatih tatih
Dalam matahari senjaku
Ketika menunggu berbuka
Ku pinta doa terkabul di waktu yang makbul
Jejak Ramadhan Di Lubuk Hati
Karya: Intan Sri Nur Nabilah
Instansi: MTs Al-IkhlasGunung Putri
Masih
terbayangcahayasubuh yang lembut,
Langkah
kaki menuju masjid dengankhusyuk.
Tiapmalam,
sajadahbasah oleh tangis,
Tiapayat,
serasamengetukpintuhati yang lama tertutup.
Ada
tawa dalamsahur yang sunyi,
Ada
harusaattakjildisantapbersama..
Sebulan
yang begitucepatberanjak.
Kinisemuatinggalkenangan,
Tersimpandalamlembaraniman
yang mungkinmulaipudar.
Ya
Allah, izinkan kami bertemulagi
Denganbulansuci
Ramadhan berikutnya
Karya: Azizah Siti Nur Latifah
Instansi: Mts Al-Ikhlas
Langit tak bersuara, tapi rembulan paham,
Ada rindu yang ditanam dalam tiap salam.
Piring-piring sabar tertata di meja jiwa,
Haus pun rela jadi doa yang tertunda.
Jam berdetik pelan di dada yang tenang,
Malam mendekap bumi dengan harum kenangan.
Tiap nafas serasa tasbih tersembunyi,
Tiap lapar menghidupkan sunyi.
Ramadan bukan sekadar bulan yang lewat,
Ia menjahit luka dengan benang hikmat.
Kita bukan hanya menahan, tapi disembuhkan,
Dalam diam, hati jadi lebih ditemukan.
Karya : Ain liuan
Instansi :
Mts Al ikhlas
Ramadhan, bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan yang
lebih baik dari seribu bulan
Tiada
hentinya manusia mengejar kebaikan
Untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda
Kubangun di
sepertiga malam
Untuk
melaksanakan sahurku Dan beribadah kepadamu Demi memperoleh keberkahanmu
Ramadhan tidak hanya sebatas bulan Tetapi
ladang pahala bagi umat manusia
Mari kita
jaga pahala itu hingga akhir waktu Supaya perjuangan yang telah kita lakukan
tidak sia – sia
Karya : Aminah
Instansi : Mts al ikhlas
Takbir
berbunyi, hati bergetar.
Puasa
sunnah, menahan dahaga
Mencari
ridho Ilahi, langkah tak lelah.
Berbagi
kasih, menjalin silaturahmi,
Keakraban
tercipta, penuh makna.
Ramadan
tahun depan, ku nantikan,
Dengan
semangat baru, taqwa kuterapkan.
Harapanku,
Ramadan
kembali,
Lebih baik dari yang lalu,
Dengan iman yang kuteguh
Rindu Ramadhan
Karya
: Deliana Aisyaputri Bilqis
Instansi
: MTS Al IKHLAS
Ramadhan
pergi dalam senyap
Puasa,
doa, dan sujud khusyuk
Mengukir
kenangan yang menetap
Menyalakan
sinar dalam benak
Kini
meja makan tak lagi ceria
Terasa
sunyi disetiap sudutnya
Nyatanya
tak ada lagi cerita-cerita
Hanya
bisa merindukan kenangan yang ada
Usai puasa
menenangkan jiwa
Fitri
datang dengan harudan cahaya
Kini
ramadhan telah berlalu
Tinggalkan
rindu yang pilu
Ramadhan, Cahaya Jiwa
Karya : Tuti Alawiyah , S.Sos.I
Instansi : MTS AL IKHLAS
Ramadhan datang membawa cahaya,
Menyejukkan hati, menentramkan jiwa.
Kala fajar menyingsing di ufuk timur,
Doa-doa terbang, tulus dan jujur.
Lapar dan haus bukan sekadar menahan,
Tapi latihan sabar dan penguatan iman.
Setiap detik jadi ladang pahala,
Setiap langkah menuju surga-Nya.
Langit malam berselimut tenang,
Tadarus bergema, zikir pun terang.
Lailatul Qadar, malam penuh misteri,
Di situlah rahmat turun berseri-seri.
Ibu menyiapkan hidangan penuh kasih.
Ayah khusyuk dalam sujudnya,
Mengharap ampun dari Yang Maha Kuasa.
Ramadhan bukan hanya soal menahan,
Tapi tentang kembali pada Tuhan.
Menyucikan hati yang dulu terluka,
Mengisi ruang dengan cinta dan doa.
Ramadhan Waktu Kecil
Karya : Tuti Alawiyah S.Sos.I
Instansi : Mts Al Ikhlas
Sahur dibangunin setengah marah,
Mata merem, tangan ngambil nasi padang sisa semalam.
Puasa setengah hari katanya sah,
Asal kuat sampai jam dua, udah hebat dalam diam.
Ngaji rame di musala kecil,
Kadang lebih banyak main daripada tilawah.
Ngumpet buka puasa lebih awal,
"Janji, besok puasa full beneran, Bu, insyaAllah!"
Takjil favorit: kolak pisang dan es sirup merah,
Berbuka serasa pesta megah.
Ramadhan dulu, sederhana tapi hangat,
Kenangannya selalu melekat erat.
Puisi diatas diikut sertakan dlam lomba puisi tingkat kanwil jawabarat 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar